Pohon Aren sudah lama terkenal dengan banyaknya jenis produk yang dihasilkannya, termasuk berbagai jenis obat seperti misalnya akar yang bisa dijadikan obat sakit gigi atau obat untuk menghancurkan batu ginjal. Ada bagian Aren yang dapat dijadikan obat luka bakar dan secara umum nira aren sejak dulu dianggap sebagai minuman berkhasiat, di India dan di berbagai daerah di Indonesia . Namun sekarang ini mulai muncul aspek dari gula Aren yang belum banyak dikenal masyarakat luas. Dari hasil penelitian Yayasan Masarang yang dilakukan oleh Dr.Ir. Willie Smits dan Dr.Ir. Julius Pontoh terungkap efek gula Aren yang luar biasa terhadap kesehatan manusia.
“Kami telah menganalisa lebih dari 1000 kasus kematian di Tomohon dan coba melihat apa penggunaan gula Aren atau gula putih berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap harapan hidup masyarakat Tomohon. Dan ternyata hasilnya di luar dugaan kami” demikian yang disampaikan Dr.Ir. Willie Smits, yang juga ketua Yayasan Masarang dan dosen FMIPA UKIT dan UNSRAT.
“Memang adanya efek kesehatan dari zat yang terdapat di dalam gula Aren sudah lama diketahui, seperti Vitamin B1, B2, B3, B12, C, serta berbagai jenis asam amino yang penting bagi tubuh seperti leucine, isoleucine, histidine dan lain-lain, dan bahkan gula Aren mengandung inositol dan zat bioaktif lainnya. Tapi baru sekarang kami bisa menunjukkan dengan angka betapa besar efek tersebut.” Hal ini diungkapkan Dr.Ir. Julius Pontoh, yang meraih S3nya di Canada di bidang gula, dan saat ini sebagai dosen UNSRAT serta tenaga ahli pabrik gula aren Masarang.
”Pertama kami masih ragu apakah data kami akurat, tapi setelah dianalisa dengan berbagai cara semua hasil ternyata sangat konsisten dengan hasil penelitian dari literatur ilmiah internasional. Misalnya tikus putih betina yang diberi gula merah hidup 10 bulan lebih lama dibandingkan tikus yang diberi gula putih, yaitu dari 19 bulan menjadi 29 bulan. Tapi tikus jantan rata-rata hanya menambah umur 4.5 bulan. Ternyata hasil yang sama ditemukan jika dibandingkan data laki-laki dan perempuan yang hanya menggunakan gula aren dan yang menggunakan gula putih. Ternyata perempuan yang menggunakan gula aren hidup rata-rata 11 tahun lebih lama, sedangkan laki-laki tidak sampai begitu lama. Dan secara konsisten juga dari data kami terbukti bahwa secara umum wanita menjadi sedikit lebih tua daripada laki-laki dan efek ini konstan untuk pengguna gula putih maupun gula aren seperti nampak dari grafik ini” kata pak Willie, panggilan akrab para petani Aren yang juga ayah dari tiga orang anak. Orang tinggi ini dulunya berkewarganegaraan Belanda dan sudah lama menjadi orang Indonesia terkenal suka berkeliling kebun petani dan bergurau dalam bahasa Toumbulu dengan masyarakat. Pak Willie ternyata sudah lebih dari 25 tahun mendalami penelitian mengenai segala aspek pohon Aren dan katanya pertama-tama tertarik dengan aren karena mas kawin yang digunakannya dulu dibayar dengan pemberian pohon Aren.
”Produk gula semut Aren sudah diekspor ke Eropa dan diperkirakan pemasarannya akan meningkat sangat tajam dengan adanya penemuan mengenai efek gula Aren terhadap kesehatan manusia. Saat ini kami sudah kembangkan gula Aren yang kadar bioaktifnya lebih tinggi lagi dengan suatu teknik baru yang masih sedang dipatenkan. Apalagi dalam beberapa minggu ini sudah akan beroperasi mesin baru yang dapat menghasilkan jenis gula semut yang lebih baik ini dalam jumlah besar.” Demikian yang ditambah oleh Dr. Pontoh.
Yayasan Masarang sudah menindaklanjuti hasil penelitian mengakjubkan ini dengan persiapan suatu program pengumpulan data kesehatan dari para lansia di Tomohon. Menurut Dr. Levie Golioth, Kepala Puskesmas Tomohon Timur, kondisi orang di Tomohon umumnya sangat sehat, dan sebagian bisa dijelaskan karena masih sekitar 70% masyarakat berprofesi petani. ”Memang kelihatan dari data penelitian bahwa petani di Tomohon rata-rata mencapai umur 5 tahun lebih tua daripada orang yang bukan petani. Berarti gaya hidup berpengaruh terhadap harapan hidup, namun efek gula Aren tetap sangat besar jika dilihat khususnya pada kelompok petani yang menggunakan gula Aren dibandingkan gula putih. Sekarang ini kami akan bekerjasama dengan Yayasan Masarang dengan melibatkan berbagai dokter di Tomohon untuk memberi pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma kepada banyak para lansia di Tomohon sambil mempelajari hubungan antara kesehatan dan umur mereka dengan kebiasaan penggunaan gula mereka” demikian Dr. Levie.