Sabtu, 12 April 2008

Aren: Pohon Kehidupan?


Pohon Aren sudah lama terkenal dengan banyaknya jenis produk yang dihasilkannya, termasuk berbagai jenis obat seperti misalnya akar yang bisa dijadikan obat sakit gigi atau obat untuk menghancurkan batu ginjal. Ada bagian Aren yang dapat dijadikan obat luka bakar dan secara umum nira aren sejak dulu dianggap sebagai minuman berkhasiat, di India dan di berbagai daerah di Indonesia . Namun sekarang ini mulai muncul aspek dari gula Aren yang belum banyak dikenal masyarakat luas. Dari hasil penelitian Yayasan Masarang yang dilakukan oleh Dr.Ir. Willie Smits dan Dr.Ir. Julius Pontoh terungkap efek gula Aren yang luar biasa terhadap kesehatan manusia.

“Kami telah menganalisa lebih dari 1000 kasus kematian di Tomohon dan coba melihat apa penggunaan gula Aren atau gula putih berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap harapan hidup masyarakat Tomohon. Dan ternyata hasilnya di luar dugaan kami” demikian yang disampaikan Dr.Ir. Willie Smits, yang juga ketua Yayasan Masarang dan dosen FMIPA UKIT dan UNSRAT.

“Memang adanya efek kesehatan dari zat yang terdapat di dalam gula Aren sudah lama diketahui, seperti Vitamin B1, B2, B3, B12, C, serta berbagai jenis asam amino yang penting bagi tubuh seperti leucine, isoleucine, histidine dan lain-lain, dan bahkan gula Aren mengandung inositol dan zat bioaktif lainnya. Tapi baru sekarang kami bisa menunjukkan dengan angka betapa besar efek tersebut.” Hal ini diungkapkan Dr.Ir. Julius Pontoh, yang meraih S3nya di Canada di bidang gula, dan saat ini sebagai dosen UNSRAT serta tenaga ahli pabrik gula aren Masarang.

”Pertama kami masih ragu apakah data kami akurat, tapi setelah dianalisa dengan berbagai cara semua hasil ternyata sangat konsisten dengan hasil penelitian dari literatur ilmiah internasional. Misalnya tikus putih betina yang diberi gula merah hidup 10 bulan lebih lama dibandingkan tikus yang diberi gula putih, yaitu dari 19 bulan menjadi 29 bulan. Tapi tikus jantan rata-rata hanya menambah umur 4.5 bulan. Ternyata hasil yang sama ditemukan jika dibandingkan data laki-laki dan perempuan yang hanya menggunakan gula aren dan yang menggunakan gula putih. Ternyata perempuan yang menggunakan gula aren hidup rata-rata 11 tahun lebih lama, sedangkan laki-laki tidak sampai begitu lama. Dan secara konsisten juga dari data kami terbukti bahwa secara umum wanita menjadi sedikit lebih tua daripada laki-laki dan efek ini konstan untuk pengguna gula putih maupun gula aren seperti nampak dari grafik ini” kata pak Willie, panggilan akrab para petani Aren yang juga ayah dari tiga orang anak. Orang tinggi ini dulunya berkewarganegaraan Belanda dan sudah lama menjadi orang Indonesia terkenal suka berkeliling kebun petani dan bergurau dalam bahasa Toumbulu dengan masyarakat. Pak Willie ternyata sudah lebih dari 25 tahun mendalami penelitian mengenai segala aspek pohon Aren dan katanya pertama-tama tertarik dengan aren karena mas kawin yang digunakannya dulu dibayar dengan pemberian pohon Aren.

”Produk gula semut Aren sudah diekspor ke Eropa dan diperkirakan pemasarannya akan meningkat sangat tajam dengan adanya penemuan mengenai efek gula Aren terhadap kesehatan manusia. Saat ini kami sudah kembangkan gula Aren yang kadar bioaktifnya lebih tinggi lagi dengan suatu teknik baru yang masih sedang dipatenkan. Apalagi dalam beberapa minggu ini sudah akan beroperasi mesin baru yang dapat menghasilkan jenis gula semut yang lebih baik ini dalam jumlah besar.” Demikian yang ditambah oleh Dr. Pontoh.

Yayasan Masarang sudah menindaklanjuti hasil penelitian mengakjubkan ini dengan persiapan suatu program pengumpulan data kesehatan dari para lansia di Tomohon. Menurut Dr. Levie Golioth, Kepala Puskesmas Tomohon Timur, kondisi orang di Tomohon umumnya sangat sehat, dan sebagian bisa dijelaskan karena masih sekitar 70% masyarakat berprofesi petani. ”Memang kelihatan dari data penelitian bahwa petani di Tomohon rata-rata mencapai umur 5 tahun lebih tua daripada orang yang bukan petani. Berarti gaya hidup berpengaruh terhadap harapan hidup, namun efek gula Aren tetap sangat besar jika dilihat khususnya pada kelompok petani yang menggunakan gula Aren dibandingkan gula putih. Sekarang ini kami akan bekerjasama dengan Yayasan Masarang dengan melibatkan berbagai dokter di Tomohon untuk memberi pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma kepada banyak para lansia di Tomohon sambil mempelajari hubungan antara kesehatan dan umur mereka dengan kebiasaan penggunaan gula mereka” demikian Dr. Levie.

Jumat, 11 April 2008

Jahe, Sembuhkan Radang Sendi dan Nyeri Lambung

Jahe diperoleh dari rimpang umbi semu tanaman berumpun yang hidup semusim. Konon si pedas ini pertama kali ditemukan oleh Marco polo. Sumber lain menyebutkan jahe berasal dari daratan Asia dan sudah dimanfaatkan oleh bangsa Cina dan India sejak 5000 tahu yang lalu.

Atasi Ganguan Pencernaan
Manfaat jahe untuk kesehatan memang tidak diragukan lagi. Beragam penelitian ilmiah telah dilakukan, hasilnya sungguh mengagumkan. Umbi jahe terbukti berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin. Sifatnya yang menghangatkan tubuh juga dipercaya mengurangi rasa mual, batuk dan gejala flu ringan.
Penelitian lain menyebutkan, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak. Enzim inilah yang membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan napsu makan. Jahe juga melindungi system pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan, manfaatnya nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormone dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.

Merangsang Ereksi
Rajin mengkonsumsi jahe juga merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun. Sedangkan senyawa cineole dan arginine yang terkandung dalam rimpang jahe mampu mengatasi enjakulasi permatur. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan seperma. Tak salah jika orangpun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan? (oleh Ahli Gizi & Kuliner, Budi Sutomo, S.Pd)

Suplay Jahe

Kami bekerja sama dengan petani di daerah Bengkulu, siap untuk mensuplai Jahe Gajah dan Jahe Merah.
Silakan kontak kami : 021-33086966, 08127180632

Manfaat Jahe



Di balik rasanya yang pedas, jahe mengandung zat-zat yang berguna bagitubuh manusia. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe,

permen jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Jahe juga banyak
digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:

Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah,
sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih
hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan
darah menjadi turun.

Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease
yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah
lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.

Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi
tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat
antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.

Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini
menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada
orang yang mengalami mabuk perjalanan.
Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe
sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas
jari,
masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum.
Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan,
makan dua kerat jahe mentah.

Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa
meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak
mengkonsumsi makanan berlemak.

Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang
membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di
dalam tubuh.

Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri
rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali
sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau
menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.

Sumber : "Tabloid IBU&ANAK" on 02/09/99 09:05:17